Sabtu, 30 Maret 2013

Diese Geschichte einfach nur


suatu kegalauan yang aneh dan dengan cepatnya merasuki pikiran seseorang, oh well inilah kata yang sering anak remaja indonesia katakan ketika malam hari "Galau" sebenarnya galau itu bukan tentang perasaan tapi berhubungan dengan pikiran yang kosong dan kondisi yang masih sangat labil, misalnya remaja yang baru saja putus dengan pacarnya atau longdistance atau apalah itu. ketika seseorang merasa galau seperti saya sekarang ini, mereka bingung tak tahu apa yang harus di lakukan. Oke, hari ini saya merasa menjadi hari yang sangat tidak menyenangkan karena apa, karena jika kalian menyukai seseorang sudah sejak lama, dan kalian tahu orang itu sudah mempunyai kekasih, yang tidak lain seseorang tersebut dan kekasihnya adalah teman sekelas kalian, W.O.W -_- dan ketika mereka sedang memadu cinta di kelas, di depan kalian apa yang dirasakan adalah sakit hati yang mendalam. Benci ya jelas, mau marah sama siapa ? ya sudahlah, hanya bisa memendam emosi yang menggelora. Sampai akhirnya kalian tahu bahwa mereka sudah putus karena satu hal sepele, ingin sekali waktu wanita itu berkata “ we are done “ saya ingin berkata kepada laki-laki yang saya sukai tersebut “ kau tak pantas tuk di sakiti, kau pantas tuk dicintai. Teganya dia yang meninggalkanmu demi cinta yang tak pasti, huoooo” fine itu adalah sebuah lagu. Selang beberapa minggu kemudian teman-temanmu memberi tahukan kalau kamu mengagumi laki-laki itu dengan sembunyi, shock? Wirklich. Hanya berpura tidak tahu apa-apa, meskipun dia sudah tahu semua. Hari demi hari pun berlalu sampai akhirnya rasa kagum tersebut menjadi sebuah perasaan biasa yang tak jelas arahnya, sudah tidak suka iya, mungkin sekarang menganggap hanya sebatas teman. Oh, ini adalah perasaan yang merdeka, finally!!. Dan saya pun menyadari jika teman-teman sekelas pun tahu akan peraasaan saya ke dia, sejak pertama bertemu. Mereka mulai mengejek saya, dengan perkataan yang membuat saya sedikit kesal contohnya “ cie cie **** nih ada ******* dan cie dapat salam dari ******* loh “ dan banyak lagi maaf namanya saya blacklist, itu hanyalah masa lalu belaka. Dan akhirnya saya mengetahui ketika rasa itu sudah benar-benar hilang kini laki-laki itu seakan merasa kalau saya masih bersimpati kepada dia, mungkin dia yang terlalu over show up or what? Ah, I don’t know. Yang jelas saat ini saya merasa kalau dia mulai mendekati saya dan member harapan palsu, sikap yang saya berikan hanya senyum simpul dan pura-pura tidak terjadi apa-apa. Setiap hari saya harus bertemu dia, dia pun semakin merasa percaya diri, sahabat-sahabatku juga terlihat antusias selalu mengejek-ejek saya. Sepertinya hanya senyum yang bisa meringankan segala masalah.  Saya benar-benar merasa risih akan hal itu. Satu hal dan satu kalimat terakhir yang selalu saya ingat yang keluar dari dirinya adalah “ gue gak mau pacaran sama 1 kelas lagi “ dan satu kalimat terakhir yang membuat saya benar-benar membecinya sampai sekarang dan selalu akan saya ingat. Dan kata-kata yang membuat semua orang dengarpun merasa benci, saya tidak tahu itu di sengaja atau tidak yang pasti itu membuat pandanganku kepada dia semakin buruk. Danke fur alle!!!! Dan terima kasih karena telah menjadi the one first love in my university. Dan harus saya akui kalau saya benar-benar merasa ingin pergi dari situasi ini dan ingin sekali berkata kepada dia. “ wae? When I was loved you, you were loved someone else already. And the girl is hurt you!!! You are wrong chosen the girl for your live boy!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar