Rabu, 26 Juni 2013

kenaikan bbm

bahan bakar minyak atau BBM naik, oh pastinya terjadi banyak demo anywhere. sekarang BBM sudah mencapai Rp. 6500,- perliter naik mencapai Rp 2000,- ini sebenarnya tidak ada masalah justru ini lebih meningkatkan mutu perekenomian indonesia tapi itu dilihat dari satu sisi kehidupan rakyat yang berpendapatan rata-rata, coba pemerintah meninjau rakyatnya lebih detail lagi, mulai dari kehidupan sehari-hari bagaimana rakyat di bawah rata sulit menghidupi dirinya sendiri, bagaimana cara mereka mendapatkan lauk pauk, betapa susahnya hidupnya. ya, mungkin di antara mereka jarang yang punya kendaraan berbahan bakar minyak karena mereka tidak mampu beli atau apapun alasannya. kenaikan BBM seharusnya naik di saat yang tepat bukan seperti sekarang ini yang bertepatan awal pelajaran baru, menjelang lebaran semua kebutuhan serba naik, sayuran naik, daging naik, BBM pun juga naik. imbas dari harga yang serba melambung tinggi inilah yang membuat perekenomian lebih terpuruk, hellloooo please ya yang hidup di indonesia bukan hanya keluarga yang berkecukupan atau kaya jadi apa-apa pemerintah seenaknya saja menaikan harga. kalau tidak ada rakyat kecil, orang-orang kaya juga tidak ada artinya. kita hidup itu harus bersosialisasi satu sama lain, harus ada timbal balik yang cocok. saya setuju dengan dinaikannya harga BBM tapi ya sekali lagi coba pikirkan moment yang tepat untuk menaikan BBM. Saya tidak menyalahkan pemerintah atas kenaikan ini. kalau alasan dengan di naikannya BBM untuk mengurangi kemacetan atau polisi salah besar! justru semenjak dinaikannya BBM perekonomian makin buruk, harga angkutan umum naik padahal solar hanya naik Rp 1000,- tapi supir angkot menaikan tarif hampir 20% dan saya pikir setelah harga BBM naik penjualan kendaraan akan menurun drastis ternyata salah malah lebih banyak lagi penjualan motor mereka beralih jika naik angkot jauh lebih boros biaya transportasi untuk menuju suatu tempat jadi mereka lebih memilih untuk membeli kendaraan pribadi sekalipun itu dengan cara kredit. karena hal inilah polusi di ibukota semakin tidak terkendali.

saya pernah punya suatu khayalan untuk mengetahui sejauh mana polusi jakarta sekarang ini tercemar, dengan cara menyalahkan kipas angin, coba pemerintah mempunyai suatu kipas angin raksasa dan di nyalahkan di pusat ibukota sekitar 10 menit beberapa saat kemudian baling-baling di kipas angin tersebut akan berwarna kegelapan atau banyak debu yang menempel, itu tandanya polusi di ibukota benar-benar sudah terusak, so many polution so many potion. oh tuhan butuh berapa ribu pohon untuk mengembalikan semua ini agar lestari lagi. belum lagi angka pertumbuhan yang semakin menggila tidak terkontrol. saya tidak tahu akan bagaimana indonesia 5tahun kedepan kalau pemerintahnya tidak menindak dengan sigap.

oh iya, sempat saya dengar bahwa warga papua untuk mendapatkan sejumlah BBM harus bersusah payah berjalan berkilo meter dan harga BBM disana yang mencapai Rp 17500,- perliter belum lagi kalau BBM langka mereka rela mengeluarkan uang untuk membeli BBM dengan harga Rp 70.000,- perliter haha terdengar konyol tapi ini nyata adanya, mendengar hal itu saya merasa malu yang tinggal di jakarta harga BBM cuma Rp 6.500,- perliter saja sudah demo tidak karuan tapi ko orang papua tidak demo? mereka sama-sama satu tanah air, mereka seberti di ibu tirikan oleh pemerintah. seharusnya orang ibukota bisa mencontoh mereka..................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar