well, ini lagi di perpus lagi pusing-pusingnya benerin revisi buat deadline tanggal 11 juli dengan wifi gratis dikampus perut keadaan marawisan, belum mandi, ac sepay-sepoy bikin masuk angin, puasa, alah complicated. Tapi pagi-pagi harus udah sampe kampus demi revisi(killingmeplease). lagi ngarep laptop pusing kan yaudah buka-buka tiba-tiba nemuin artikel Ainul Mardhiah.!!! pas udah baca artikelnya update pm "Ainul Mardhiah" dan ada yang coment "cie jadian-__-" entah itu orang fea atau apa! #abaikan yang gak tau dia well ini ceritanya (boleh copas).
Ketika pagi hari di bulan
Ramadhan, Nabi sedang memberikan targhib (semangat untuk berjihad)
kepada pasukan Islam. Nabi pun bersabda, "Sesungguhnya orang yang mati
syahid karena Allah, maka Allah akan menganugerahkannya Ainul Mardhiah,
bidadari paling cantik di surga". Salah satu sahabat yang masih muda
yang mendengar cerita itu menjadi penasaran. Namun, karena malu kepada
Nabi dan sahabat-sahabat lain, sahabat ini tidak jadi mencari tahu lebih
dalam mengenai Ainul Mardhiah.
Waktu Zuhur sebentar lagi, sesuai sunah Rasul, para sahabat
dipersilakan untuk tidur sejenak sebelum pergi berperang. Bersama
kafilah perangnya pun sahabat yang satu ini tidur terlelap dan sampai
bermimpi. Di dalam mimpinya dia berada di tempat yang sangat indah yang belum
pernah ia kunjungi sebelumnya.
Dia pun bertemu dengan seorang wanita
yang sangat cantik yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Ia pun bertanya kepada wanita tersebut,
"Di manakah ini?".
"Di manakah ini?".
"Inilah surga.", jawab wanita itu.
Kemudian sahabat ini bertanya lagi, "Apakah Anda Ainul Mardhiah?".
"Bukan, saya bukan Ainul Mardhiah. Kalau Anda ingin bertemu dengan Ainul Mardhiah, dia sedang beristirahat di bawah pohon yang rindang itu." Didapatinya oleh sahabat itu seorang wanita yang kecantikannya berkali-kali lipat dari wanita pertama yang ia lihat.
"Apakah Anda Ainul Mardhiah?"
"Bukan saya ini penjaganya. Kalau Anda ingin bertemunya di sanalah singgasananya."
Kemudian sahabat ini bertanya lagi, "Apakah Anda Ainul Mardhiah?".
"Bukan, saya bukan Ainul Mardhiah. Kalau Anda ingin bertemu dengan Ainul Mardhiah, dia sedang beristirahat di bawah pohon yang rindang itu." Didapatinya oleh sahabat itu seorang wanita yang kecantikannya berkali-kali lipat dari wanita pertama yang ia lihat.
"Apakah Anda Ainul Mardhiah?"
"Bukan saya ini penjaganya. Kalau Anda ingin bertemunya di sanalah singgasananya."
Lalu sahabat ini pun pergi ke singgasana tersebut dan sampailah ke
suatu mahligai. Didapatinya seorang wanita yang kecantikannya
berlipat-lipat dari wanita sebelumnya yang sedang mengelap-ngelap
perhiasan. Sahabat ini pun memberanikan diri untuk bertanya.
"Apakah Anda Ainul Mardhiah?"
"Bukan, saya bukan Ainul Mardhiah. Saya penjaganya di mahligai ini. Jika Anda ingin menemuinya, temuilah ia di mahligai itu." Pemuda itu pun beranjak dan sampailah ke mahligai yang ditunjukkan. Didapatinya seorang wanita yang kecantikannya berlipat-lipat dari wanita sebelumnya dan sangat pemalu. Pemuda itu pun bertanya.
"Bukan, saya bukan Ainul Mardhiah. Saya penjaganya di mahligai ini. Jika Anda ingin menemuinya, temuilah ia di mahligai itu." Pemuda itu pun beranjak dan sampailah ke mahligai yang ditunjukkan. Didapatinya seorang wanita yang kecantikannya berlipat-lipat dari wanita sebelumnya dan sangat pemalu. Pemuda itu pun bertanya.
"Apakah Anda Ainul Mardhiah?"
"Ya, benar saya Ainul Mardhiah"
"Ya, benar saya Ainul Mardhiah"
Pemuda itu pun mendekat, tetapi Ainul Mardhiah menghindar dan berkata, "Anda bukan seorang yang mati syahid." Seketika itu juga pemuda itu terbangun dari mimpinya. Dia pun
menceritakan ceritanya ini kepada seorang sahabat kepercayaannya yang
dimohonkan untuk merahasiakannya sampai ia mati syahid. Komando jihad
pun menggelora. Sahabat ini pun dengan semangatnya berjihad untuk dapat
bertemu dengan Ainul Mardhiah. Ia pun akhirnya mati syahid.
Di petang hari ketika buka puasa, sahabat kepercayaan ini
menceritakan mimpi sahabat yang mati syahid ini kepada Nabi. Nabi pun
membenarkan mimpi sahabat muda ini dan Nabi bersabda, "Sekarang ia
bahagia bersama Ainul Mardhiah".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar